I.
PENDAHULUAN
Akademisi seperti mahasiswa, guru,
dosen, maupun ilmuwan dituntut untuk akrab dengan dunia tulis-menulis. Sebab,
setiap hasil pemikiran dan hasil penelitian diwujudkan dalam bentuk karya tulis
ilmiah. Hal itu bertujuan agar masyarakat luas bisa merasakan buah pikiran
penulis.
Kita juga tentu sudah mengenal artikel. Pada
dasarnya kita semua bisa menulis artikel. Hal itu karena teknik penulisan
artikel pada umumnya tidaklah sukar. Cukup bermodalkan kemampuan mengkonversi
gagasan ke tulisan sesuai latar belakang, keahlian dan keilmuan, maka seseorang
sudah bisa memperoleh kredibilitas dalam menulis artikel.
Di perguruan tinggi, kita tentu sudah
mengenal jurnal. Artikel ilmiah di dalamnya bukanlah sejenis artikel yang biasa
kita buat. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal ilmiah biasanya disusun dari
laporan penelitian, laporan percobaan, laporan penemuan atau laporan perenungan
akademik seorang peneliti. Bahasa yang digunakan dalam artikel ilmiah tentu
harus ilmiah, tak sama dengan bahasa dalam artikel umum. Dan artikel ilmiah
yang hendak dimuat dalam jurnal terakreditasi harus benar-benar kita pahami
sebagai tulisan khusus.
Kriteria tulisan untuk artikel ilmiah
ialah yang memiliki orisinalitas, menarik, dan up to date. Maksudnya, artikel ilmiah tersebut haruslah menarik
minat pembaca, tema atau topik pembicaraan belum pernah dibuat atau
dipublikasikan sebelumnya, dan fenomena yang diangkat pun harus yang terbaru. Dalam
menulis artikel jurnal ilmiah, kita juga harus memperhatikan sistematika
penyusunannya yang tepat. Maka dari itu, kami akan membahas tentang “Teknik Penulisan Artikel Jurnal Ilmiah”
dalam makalah sederhana ini untuk membantu Anda dalam menyusun artikel jurnal
ilmiah.
II.
RUMUSAN MASALAH
A. Apa pengertian artikel jurnal ilmiah?
B. Apa tujuan penulisan artikel jurnal
ilmiah?
C. Bagaimana ruang lingkup artikel jurnal ilmiah?
D. Bagaimana langkah penyusunan artikel
jurnal ilmiah?
E. Tunjukkan contoh artikel jurnal ilmiah.
III. PEMBAHASAN
A. Pengertian
Artikel Jurnal Ilmiah
Artikel
jurnal ilmiah termasuk tulisan
ilmiah populer. Disebut tulisan ilmiah populer karena tema yang dibahas adalah
masalah aktual dan disajikan dalam bahasa yang mudah dicerna oleh pembaca.
Tulisan ilmiah populer yang umumnya dimuat di surat kabar dan majalah adalah
ulasan atau kajian terhadap suatu persoalan yang sedang hangat dibicarakan.
Dalam bidang pendidikan misalnya persoalan-persoalan yang berkenaan dengan
peningkatan mutu pendidikan, relevansi pendidikan, pemerataan pendidikan, wajib
belajar, kurikulum, undang-undang sistem pendidikan nasional, dan disipilin
serta suasana belajar.
Tulisan
ilmiah yang dimuat dalam majalah ilmiah dan jurnal penelitian bisa dibuat lebih
lengkap daripada yang dimuat dalam surat kabar dan majalah umum. Hal itu karena
para pembacanya adalah masyarakat tertentu yang berkepentingan dengan tulisan
tersebut, seperti ilmuwan, peneliti, penentu kebijakan, dan para cendekiawan.
Makalah ilmiah yang lengkap dan hasil penelitian yang telah dirangkum dapat
dimuat langsung dalam majalah ilmiah dan jurnal penelitian[1].
Jurnal
diartikan sebagai sarana komunikasi untuk melaporkan sebuah peristiwa atau
gagasan kepada publik secara berkala, biasanya dalam bentuk makalah[2].
Adapula yang mengatakan bahwa jurnal
ialah salah satu bentuk media massa cetak yang khusus memuat artikel ilmiah
suatu bidang ilmu[3].
Jurnal biasanya diterbitkan untuk kalangan akademik dan berkala (mingguan,
bulanan, triwulanan, tahunan atau tidak teratur untuk rentang waktu tak
terbatas). Berbeda dengan majalah umum, jurnal dikelola secara khas dalam
manajemen keredaksiannya[4]. Contoh
jurnal yaitu jurnal kesehatan, jurnal pertanian, jurnal ekonomi, jurnal
politik, jurnal psikologi, jurnal teknik, jurnal filsafat, dan seterusnya.
Di IAIN Walisongo Semarang sendiri
beredar jurnal seperti Wahana Akademika, Jurnal Nadwa, dan lain-lain. Jurnal
yang ada memuat artikel-artikel ilmiah karya dosen tentang gagasan-gagasan
mereka seputar pendidikan atau hasil penelitian, dan sebagainya.
Sedangkan artikel merupakan karya tulis yang bersifat pandangan (views) dari penulisnya[5]. Ada
beberapa definisi mengenai artikel.
1. Artikel
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia didefiniskan sebagai, “Karya tulis lengkap di media
massa seperti surat kabar, majalah, tabloid, dan sebagainya”.
2. Menurut
Haris Sumadiria, artikel adalah tulisan lepas berisi opini seseorang yang
mengupas tuntas suatu masalah tertentu yang sifatnya aktual dan atau kontroversial
dengan tujuan memberitahu (informatif)
dan meyakinkan (persuasif argumentatif),
atau menghibur khalayak pembaca (rekreatif)[6].
3.Artikel yaitu tulisan di media massa
cetak yang ciri-ciri utamanya “enak dibaca”.
Artikel jurnal ilmiah adalah karya tulis yang dirancang
untuk dimuat dalam jurnal atau buku kumpulan artikel yang ditulis dengan tata
cara ilmiah dan mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah disepakati
atau ditetapkan. Artikel ilmiah dapat diangkat dari hasil penelitian lapangan,
hasil pemikiran dan kajian pustaka, atau hasil pengembangan proyek[7]
Berdasarkan
beberapa uraian di atas, dapat
disimpulkan bahwa definisi artikel jurnal
ilmiah ialah tulisan atau karya tulis yang merupakan hasil pemikiran atau
hasil penelitian yang berisi informasi faktual dan menarik pembaca yang dimuat
dalam media massa cetak khusus (jurnal).
Artikel
memiliki ciri-ciri antara lain[8]:
ü Artikel ditulis berdasarkan pandangan
dari penulis (views). Misal, tema
artikel sama, tetapi point of view
berbeda. Hal itu karena penulis memiliki pemahaman, pengetahuan, latar
belakang, dan pengalaman yang berbeda sehingga artikel yang dibuat oleh penulis yang satu dengan yang lain tak akan
sama.
ü Artikel merupakan karya intelektual,
berarti penulis maupun pembaca dalam memahami artikel harus dengan pemikiran.
ü Artikel berisi ungkapan masalah dan
memberikan problem solving.
ü Isinya singkat, padat, dan tuntas.
Artinya, penulisan artikel tak bertele-tele, dan ada solusi permasalahan.
ü Artikel harus merupakan gagasan baru.
ü Bahasanya sederhana, jelas, hidup,
menarik, segar, populer, dan komunikatif. Artinya, menulis artikel untuk media
massa baik surat kabar, majalah maupun tabloid, harus menggunakan bahasa
jurnalistik yang sederhana, jelas, hidup, menarik, populer dan komunikatif.
ü Artikel merupakan buah pikiran yang
orisinil alias asli, bukan jiplakan.
ü Menyangkut kepentingan publik seperti
pendidikan, ekonomi, politik, sosial, budaya, hukum dan sebagainya.
ü Nama penulis harus dicantumkan, karena
artikel adalah karya individual. Penulisan nama pada artikel opini ditulis
dicantumkan di bawah judul. Sedangkan non-opini dicantumkan dengan cara
disimpan di akhir tulisan artikel tersebut.
B. Tujuan Penulisan
Artikel Jurnal Ilmiah
Penulisan artikel, biasanya
bertujuan untuk menawarkan pemecahan masalah, mendidik, menghibur dan
memengaruhi pembaca[9].
Tujuan utama penulisan artikel jurnal ilmiah adalah untuk menciptakan
kompetensi menulis di kalangan pendidik. Sebab, mental para dosen kita enggan
menulis dan melakukan penelitian, walaupun perguruan tingginya sudah menyiapkan
dana[10].
Dalam konteks dunia pendidikan, membuat
artikel ilmiah atau karya tulis ilmiah merupakan salah satu subunsur
pengembangan profesi yang mempunyai nilai kredit besar dan menentukan kenaikan
jabatan fungsional pendidik. Jadi, tujuan penulisan artikel ilmiah selain untuk
menawarkan pemecahan masalah atau memaparkan hasil penelitian, berguna pula
untuk memperoleh angka kredit sebagai syarat naik jabatan.
Karya tulis ilmiah dan unsur lain
dari pengembangan profesi lebih bersifat akademis atau mengandung nilai
keilmuan dibandingkan dengan kegiatan lainnya, disamping menuntut kreativitas
yang cukup tinggi[11].
C.
Ruang Lingkup Artikel Jurnal Ilmiah
1.
Gaya Penulisan Artikel Jurnal Ilmiah
Artikel
ilmiah memumpun pada gaya penulisan keilmuan. Bahasa yang digunakan untuk
penulisan artikel ilmiah memiliki aturan sendiri. Dalam menulis artikel ilmiah
kita harus menguasai secara aktif kaidah penyusunan kalimat yang dalam kaitan
ini kita merujuk pada:
ü Kelengkapan unsur kalimat, terdiri dari
subjek, predikat, dan objek.
ü Pararelisme, artinya kalimat itu harus
selaras.
ü Menghindari ambiguitas, karena akan
membingungkan pembaca.
ü Menghindari bahasa kiasan
ü Menghindari kalimat yang terlalu
kompleks, agar kalimat bermakna lugas.
ü Menghindari kalimat penunjuk diri.
ü Menyusun paragraf yang memiliki kepaduan
(kohesi) yaitu seluruh kalimat dalam
alinea hanya membicarakan satu pokok pikiran atau satu masalah. Selain itu
alinea juga harus memiliki kepaduan (koheren)
yaitu aliran kalimat satu dan lainnya berjalan lancar, gunakan kata ganti, kata
sambung, dan frase penghubung[12].
ü Dalam penulisan artikel ilmiah, masalah
ejaan harus diperhatikan sungguh-sungguh.
Dari
ciri-ciri yang diutarakan di atas, maka kita dapat menarik suatu kesimpulan
bahwa penulisan artikel jurnal ilmiah itu tak boleh sembarangan, karena ada
aturan yang harus dipatuhi kaidahnya.
2.
Komponen Artikel Jurnal Ilmiah
Komponen
utamanya adalah judul, nama penulis,
abstrak, bodi, simpulan, dan daftar
pustaka. Tidak ada patokan dalam cara penyajian artikel ilmiah. Kita harus
menyesuaikan diri dengan gaya selingkung[13]
jurnal yang hendak dituju. Misalnya,
gaya penulisan untuk jurnal filsafat berbeda dengan gaya penulisan jurnal
teknik[14]. Dengan
demikian, menyesuaikan diri dengan pedoman penulisan suatu jurnal berarti kita
sedang melakukan strategi pembingkaian. Strategi tersebut digunakan untuk
mengkonstruksi suatu fakta, realitas, atau peristiwa yang berdasarkan ideologi,
persepsi, abstraksi, dan kategorisasinya. Strategi pembingkaian itu dilakukan
penulis artikel ilmiah untuk bisa menembus jurnal terakreditasi.
Penulis
artikel ilmiah menekankan pada tiga titik fokus untuk menonjolkan fakta atau
objek penelitiannya, yaitu pertama,
perumusan masalah harus memberikan fokus pada objek material penelitian
berdasarkan jenis-jenis pertanyaan ilmiah yang menjadi pilihan si penulis
artikel ilmiah. Kedua, mengevaluasi nilai-nilai moral atau penilaian
atas perumusan masalah. Ketiga,
penggarisbawahan solusi dengan tujuan mengatasi masalah. Dalam struktur artikel
ilmiah, ketiga titik pembingkai ini dapat dimunculkan melalui komponen-komponen
artikel ilmiah sebagai berikut.
a.
Judul
Melalui
judul, pembaca dapat mengetahui secara cepat ruang lingkup, kajian, objek
formal, objek material, dan bahkan masalah yang diangkat dalam penulisan. Oleh
karena itu, judul harus dibatasi dengan ruang lingkup objek penelitiannya. Judul
tulisan harus menarik atau menggugah pembaca dan jangan terlalu panjang[15]. Artikel
ilmiah yang objek materialnya etika, sebagai contoh, dapat membatasi judulnya
dengan “etika Jawa” misalnya, sehingga pembaca dapat fokus bahwa artikel itu
membahas masalah etika Jawa.
Judul bisa ditulis setelah artikel selesai
ditulis. Bahasa yang digunakan untuk penulisan judul juga harus provokatif dan
menarik minat baca.
b.
Nama Penulis
Di
dalam artikel ilmiah, untuk menghindari senioritas dan wibawa penulisnya, maka
pencantuman nama penulis artikel ilmiah hendaknya tanpa disertai gelar
akademik. Nama penulis artikel ilmiah hanya disertai lembaga tempatnya bekerja,
yang tujuan utamnya adalah keperluan korespondensi. Jika penulis berjumlah
lebih dari seorang, maka cantumkanlah semua nama lengkapnya. Di bawah nama
lembaga dapat pula dicantumkan e-mail lembaga tersebut.
Nama
penulis artikel ilmiah dan lembaganya boleh dicantumkan di bawah judul artikel
atau nama lembaganya juga bisa dicantumkan sebagai catatan kaki, tergantung
pada pedoman penulisan jurnalnya. Bahkan, tidak ada larangan mencantumkan data
pribadi singkat penulis pada bagian akhir artikel, asalkan tak menyebutkan
hal-hal yang kurang perlu sehubungan dengan penulisan artikel ilmiah, misalnya
menyebutkan bahwa si penulis adalah funsionaris partai politik, anggota DPR,
atau pengusaha minyak[16].
c.
Abstrak dan Kata Kunci
Abstrak
merupakan intisari isi artikel yang menginformasikan latar belakang, metode
yang digunakan, dan hasil penelitian. Abstrak berbeda dengan “abstraksi”,
walaupun terkadang orang masih banyak yang menggunakan istilah “abstraksi”.
Makna “abstraksi” ialah proses yang ditempuh pikiran untuk sampai pada konsep
yang bersifat universal.
Abstrak
dalam artikel ilmiah harusnya disertai dengan kata-kata kunci, yaitu
istilah-istilah yang mewakili konse-konsep dasar yang terkait dengan ranah
permasalahan yang dibahas dalam artikel ilmiah. Abstrak yang disusun dalam 250
kata dalam satu paragraph hendaknya ditulis dalam bahasa Inggris., karena
ditujukan untuk lembaga abstrak. Lembaga inilah yang diharapkan bertugas
menyebarluaskan abstrak kita melalui internet[17].
d.
Bodi
Tubuh
artikel ilmiah tersusun dari:
- Pendahuluan.
Tidak
sama dengan tinjauan pustaka dan tidak sama dengan manfaat penelitian. Bagian
ini menguraikan permasalahan sehubungan dengan penelitian dan sekaligus
menyajikan parameter yang digunakan. Pendahuluan boleh saja menonjolkan aspek
controversial agar menarik. Pendahuluan pada dasarnya merupakan argumentasi
kita tentang suatu masalah yang “harus” diselesaikan. Oleh karena itu,
pendahuluan selain bisa berupa kritik, bisa pula merupakan penjabaran lebih
lanjut dari judul artikel ilmiah yang kita tulis.
- Materi
Inti
Bagian
ini biasanya diberi judul sendiri dan isinya bervariasi, namun pada umumnya
berisi tentang kupasan, analisis, argumentasi, komparasi, keputusan, pendirian,
atau sikap penulis terhadap masalah yang dibicarakan. Banyaknya sub bagian
tidak ditentukan, tergantung kebutuhan penulis, asalkan dilakukan menurut
sistematika yang runtut dan logis.
- Metode
Metode
adalah petunjuk praktis suatu penelitian dilakukan. Pemaparan metode hendaknya
ditulis dalam bentuk uraian.
- Hasil
Penelitian
Hasil
penelitian adalah uraian argumentatif berdasarkan teori –teori yang digunakan
dalam rangka pengujian hipotesis, asumsi, atau pengkajian diterakan dalam
perumusan masalah. Hasil penelitian disajikan di dalam bagian materi inti.
- Pembahasan
Hasil Penelitian
Disajikan
dalam bagian materi inti. Bagian ini penulis mendiskusikan
pertanyaan-pertanyaan penelitian dan menunjukkan bagaimana temuan-temuan
tersebut diperoleh, lalu diinterpretasikan dengan struktur pengetahuan yang
mapan, sehingga dapat dimunculkan teori atau paradigm baru.
- Penutup,
Simpulan, Saran
Artikel
ilmiah diakhiri dengan bagian penutup yang berupa simpulan. Ciri-ciri simpulan
adalah abstraksi, implikasi, pernyataan umum, deduksi, dan interpretasi.
Simpulan harus berisi jawaban atas hipotesis berdasarkan fakta, dirumuskan
secara singkat, dan dinyatakan dengan tegas (tanpa membubuhi kata “mungkin”,
“kiranya”, atau “tampaknya”). Selain itu, artikel ilmiah juga bisa mengajukan
saran, asalkan bertautan dengan penelitian, logis dan shahih, dan ditujukan kepada
orang, lembaga atau pihak yang berwenang[18].
- Daftar
Pustaka
Daftar
referensi yang ditulis harus yang benar-benar menjadi bahan dalam artikel
ilmiah. Penulisan buku, artikel jurnal, artikel jurnal dari internet, artikel
surat kabar dari internet, dan artikel surat kabar tanpa nama penulis, langsung
disusun berdasarkan abjad. Penyusunannya dilakukan dengan spasi rapat.
3.
Materi dan Ciri-Ciri Umum Artikel Jurnal Ilmiah
Materi
jurnal dapat berbentuk editorial, artikel asli, catatan pendek tentang
penelitian atau metode, ulasan (tinjauan pustaka atau riset), tanggapan atau
sanggahan, surat menyurat, laporan temu ilmiah, timbangan buku, iklan, pedoman
penulisan artikel, dan sinopsis makalah seminar.
Sedangkan ciri-ciri artikel ilmiah untuk jurnal
itu sendiri yaitu menggunakan sumber utama sebagai acuan, mengandung informasi
baru, penulisnya mudah dihubungi melalui cara-cara normal (membubuhkan nomor
telepon atau e-mail di bawah nama
penulis), pemuatannya direkomendasikan oleh mitra bestari (peer group)[19]
dan mematuhi pedoman penulisan (pedoman selingkung).
4.
Etika Kepenulisan
Etika
kepenulisan merujuk pada “menjadi penulis artikel ilmiah yang baik”. Seorang
penulis akan terus berusaha menulis, meskipun menulis sudah menjadi bakat sejak
kecil. Bagi seorang penulis artikel ilmiah, ia akan berlatih mempelajari teknik
menyusun abstrak, teknik membangun alinea, teknik menulis tabel, atau teknik
mengawali tulisan dari pelbagai jurnal terakreditasi. Jadi, makin sering kita
belatih, makin terampil kita menulis, makin enak tulisan kita dibaca.
Selain
itu, penulis artikel ilmiah juga dituntut untuk jujur dan bisa bertanggung
jawab terhadap pendapat yang dikemukakannya, apakah pendapat itu mengutip dari
pendapat orang lain atau murni pendapatnya sendiri. Dan tanggung jawab terbesar
bagi seorang penulis artikel ilmiah untuk jurnal terakreditasi adalah
perwujudan nyata kepada masyarakat. Melalui artikel ilmiahnya, penulis
bertanggung jawab secara etis kepada masyarakat dalam hal kemajuan bangsa.
D.
Langkah Penyusunan Artikel Jurnal Ilmiah
1. Syarat
Penulisan Artikel
i.
Teknikal, artinya seorang penulis artikel harus mampu mengoperasikan
peralatan kerja. Seperti menggunakan mesin ketik, komputer, laptop, dan dapat
mengirimkan lewat e-mail.
ii.
Mental, artinya bahwa ketika kita menulis artikel, kita harus memiliki
mental yang kuat, jiwa yang tegar, tekad yang bulat, kemauan yang kuat, tak
bosan untuk terus belajar dengan sikap pantang menyerah.
iii.
Senang membaca (Reading habit),
artinya bahwa untuk menjadi penulis yang baik, kita harus menjadi pembaca yang
baik pula.
iv.
Intelektual, artinya bahwa seorang penulis artikel harus memiliki kemampuan
berpikir kritis, logis, cermat, bervisi akademis, sistematis serta analitis,
dengan didukung oleh referensi yang relevan, aktual dan representatif.
v.
Sosiokultur, artinya bahwa seorang penulis penting melakukan kontak sosial
dan mampu beradaptasi terhadap lingkungan sosialnya, baik melalui komunikasi
langsung maupun komunikasi tidak langsung, sehingga mampu beradaptasi, supel
dalam bergaul dan senantiasa memiliki respek sosial yang kuat dalam upaya
menambah ilmu pengetahuan dan memperluas wawasan[20].
2. Anatomi Artikel
i.
Judul (head) adalah identitas
terpenting dari artikel. Ibarat orang, judul adalah kepala.
ii.
Penulis (by name) adalah nama
kita sebagai penulis artikel.
iii.
Pendahuluan (intro) merupakan kalimat
pembuka pada awal penulisan artikel.
iv.
Isi (contents) merupakan uraian
isi pesan yang kita sampaikan kepada pembaca.
v.
Penutup (closing) adalah kalimat
pada bagian akhir sebagai penutu dari tulisan artikel[21].
3. Teknik menulis artikel
Teknik menulis artikel ini pada dasarnya sama dengan menulis berita, yang
mengandung konsep 5W+1H. Tetapi karena artikel bersifat pandang (views), unsur-unsur yang terkandung pun
merupakan pandangan dari penulisannya[22].
i. Teknik menulis judul
Teknik
membuat judul untuk artikel pada dasarnya sama dengan membuat judul untuk
berita. Jika penulis berhasil membuat judul yang menarik, tentu suatu prestasi
tersendiri. Namun jika isinya baik tetapi judulnya kurang berhasil, biasanya
judul yang dibuat bisa diubah oleh redaktur pelaksana media massa yang
bersangkutan. Teknik untuk membuat judul yang baik, yaitu : provokatif,
singkat, padat relevan, fungsional, representatif, dan merujuk pada bahasa yang
baku[23].
ii. Teknik menulis
intro
Intro merupakan
paragraf pertama dalam menulis artikel. Dalam menulis intro yang terpenting adalah ditulis dengan kalimat semenarik
mungkin, sehingga membangkitkan minat baca pembaca. Cara mudah untuk membuat intro adalah dengan memperhatikan tiga
paragraf pertama, yaitu kalimat yang ringkas, jelas, resmi, sederhana, dan
menarik.
Ø Intro yang baik
Atraktif,
artinya bahwa intro yang ditulis dapat membangkitkan perhatian dan minat
khalayak.
Introduktif,
artinya bahwa intro pada artikel yang kita tulis dapat mengantarkan pembaca
pada pokok persoalan yang kita sampaikan. Dengan kata lain intro harus memuat
kalimat topik berupa pernyataan tentang isi pokok bahasan yang telah dibatasi
ruang lingkupnya secara sepesifik.
Korelatif,
artinya bahwa kalimat dan paragraf pertama yang kita tulis, dapat membuka jalan
bagi kalimat berikutnya.
Kredibilitas,
artinya bahwa bobot kualitas penulis atau kredibilitas penulis tampak pada
penulisan intro yang dibuatnya.
Ø Cara membuat Intro
ü Langsung menyebutkan pokok persoalan.
ü Mendeskripsikan latar belakang permasalahan yang terjadi.
ü Menghubungkan dengan kejadian yang sedang menjadi pusat
perhatian masyarakat luas.
ü Menghubungkan dengan suatu peristiwa yang sedang
diperingati.
ü Menghubungkan dengan tempat penulis ketika melakukan
aktifitasnya.
ü Menghubungkan dengan suasana emosi yang pernah melingkupi
khalayak.
ü Menghubungkan dengan peristiwa sejarah yang pernah
terjadi di masa lalu.
ü Menghubungkan dengan kepentingan vital strategis
khalayak.
ü Memberikan pujian kepada khalayak atas prestasi yang
pernah dicapainya.
ü Memulai dengan pernyataan yang dapat mengejutkan.
ü Dengan mengajukan pertanyaan provokatif atau renteten
pertanyaan.
ü Menyatakan kutipan.
ü Menceritakan pengalaman pribadi.
ü Mengisahkan kisah faktual.
ü Menyatakan teori atau prinsip-prinsip yang diakui
kebenarannya.
ü Dengan anekdot atau humor[24].
iii. Teknik
menuliskan isi
Isi adalah uraian
isi pesan yang kita sampaikan kepada pembaca. Isi materi artikel secara
keseluruhan adalah menjelaskan ke sidang pembaca tentang latar belakang serta
problematika tulisan yang ingin kita sampaikan ke sidang pembaca. Teknis
penuisan artikel junal ilmiah sendiri, yaitu antaran10-20 halaman kuarto
berspasi ganda.
Tiga prinsip dasar
atas komposisi yang perlu kita perhatian dalam menulis artikel, yaitu:
Ø Kesatuan (unity),
mencakup sifat, isi, dan tujuan. Artinya masalah yang dikupas tidak keluar dari
kesatuan yang dibahas.
Ø Persatuan (coherence),
menunjukan adanya pesan yang kita uraikan mengalir dari kalimat satu ke kalimat
yang lain.
Ø Titik berat (emphasis),
memberikan tekanan pada bagian yang penting. Ini dimaksudkan agar bahasanya
fokus, sehingga pembaca dapat menemukan simpulan[25].
iv. Teknik menulis
penutup
Penutup atau closing memiliki fungsi sebagai
pengembang bahasan untuk menyatakan uraianserta kesan mendalam kepada pembaca,
yaitu sebagai berikut:
Ø Menegaskan kembali topik atau pokok bahasan dalam kalimat
yang berbeda secara ringkas dan tegas dengan tujuan meyakinkan pembaca.
Ø Mengakhiri dengan klimaks, langsung menegaskan kesimpulan
yang cukup menyengat dan dapat dijadikan bahan renungan pembaca.
Ø Persuasif, yaitu dengan mengajak khalayak untuk melakukan
sesuatu tindakan tertentu yang dianggap penting, relevan dan mendesak.
Ø Mengakhiri dengan kutipan[26].
[2] Asep Syamsul M.Romli,
Kamus Jurnalistik, Bandung: Simbiosa
Rekatama Media, 2008, hal.12
[5] Paryati Sudarman, Menulis di Media Massa, Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2008, hal. 139
[7] Bahdin Nur Tanjung dan Ardial,
Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Proposal,
Skripsi, dan Tesis) dan Mempersiapkan
Diri menjadi Penulis Artikel Ilmiah, (Jakarta : Kencana, 2009), hlm. 7
[8]Ibid, hal. 141-144
[9] Ibid, hal. 141
[11] Nana Sudjana, Menyusun Karya Tulis Ilmiah, Bandung:
Sinar Baru, 1991, hal. 6
[12] Wahyu Wibowo, opchit, hal. 70
[13] Gaya khas suatu
jurnal yang sifatnya konsisten dan tetap
[14] Wahyu Wibowo, opchit, hal. 89
[15] Nana Sudjana, Menyusun Karya Tulis Ilmiah, Bandung:
Sinar Baru, 1991, hal. 56
[17] Ibid, hal. 107
[18] Ibid, hal. 113
[19] Orang yang memiliki
ijazah doctor, memiliki surat keputusan sebagai guru besar, biasanya menjabat
sebagai rektor atau dekan
Sangat bermanfaat infonya.
ReplyDeleteJika butuh terjemahan dokumen, Jasa Translator solusinya. www.jasatranslator.com
(Cepat, murah, memuaskan, pengalaman sejak 2007)
Kak di mohon bantuanya mampir ya kak karena disini juga ada kak
ReplyDeletehttps://oldfashion696962939.wordpress.com/
.
Manfaat penulis artikel online seringkali memerlukan keterampilan riset yang kuat. Penulis tidak hanya perlu mencari informasi yang tepat, tetapi juga memilah dan menilai keberhasilan sumber-sumber tersebut.
ReplyDeleteSelain memberikan informasi, fungsi penulis artikel online juga memiliki tanggung jawab untuk menyampaikan pesan dengan efektif. Mereka harus memahami audiens target dan menggunakan gaya bahasa yang sesuai.
Kelebihan penulis artikel online memberikan peluang besar untuk berkolaborasi dengan para profesional dari berbagai bidang. Melalui artikel, penulis dapat membangun jaringan yang luas dan menjalin kerjasama dengan individu atau lembaga.