A.
PENDAHULUAN
Perkembangan
teknologi dan informasi yang begitu cepat merambah kedalam berbagai aspek
kehidupan tanpa terkecuali dalam bidang pendidikan merupakan suatu upaya untuk
menjembatani masa sekarang dan masa yang akan datang dengan jalan
memperkenalkan pembaharuan-pembaharuan yang membawa kecenderungan menuju
efisiensi dan efektifitas.
Suatu
pembaharuan berjalan seiring dengan perputaran zaman yang tidak ada hentinya
dan terus berputar sesuai dengan batas waktu yang ditentukan. Dalam hal ini
kebutuhan mengenai layanan individual terhadap peserta didik dan segala macam
perbaikan terhadap kesempatan belajar bagi mereka telah menjadi faktor
pendorong utama timbulnya suatu pembaharuan dalam pendidikan. Sehubungan dengan
hal tersebut, dalam suatu instansi atau lembaga pendidikan harus mampu
mengatasi perkembangan tersebut dengan selalu mengupayakan suatu program yang
sesuai dengan perkembangan anak, perkembangan zaman, situasi, kondisi dan
kebutuhan peserta didik.
B.
RUMUSAN
MASALAH
1. Pengertian
Inovasi Pendidikan
2. Tujuan
Inovasi Pendidikan
3. Masalah
– Masalah dalam Inovasi Pendidikan
4. Berbagai
Inovasi Pendidikan
C.
PEMBAHASAN
1.
Pengertian
Inovasi Pendidikan
Kata Innovation
dalam Bahasa Inggris sering diterjemahkan segala hal yang baru atau
pembaharuan (S. Wojowasito, 1972; Santoso S. Hamijoyo, 1996). Untuk memahami
lebih dalam lagi mengenai pengertian inovasi pendidikan perlu diketahui juga
tentang pengertian discovery dan invention yang dalam bahasa Indonesia kata
tersebut mengandung arti ditemukannya sesuatu hal yang baru, baik sebenarnya
barangnya itu sendiri sudah ada lama kemudian baru diketahui atau memang
benar-benar baru dalam arti sebelumnya tidak ada.[1]
Ibrahim (1988) mengemukakan bahwa inovasi
pendidikan adalah inovasi dalam bidang pendidikan atau inovasi untuk memecahkan
masalah pendidikan.[2]
Yang dimaksud dengan inovasi dalam bidang pendidikan adalah usaha mengadakan
perubahan dengan tujuan untuk memperoleh hal yang lebih baik dalam bidang
pendidikan. Pendidikan adalah suatu sitem, maka inovasi pendidikan mencakup
hal-hal yang berhubungan dengan komponen sistem pendidikan, baik sistem dalam
arti sekolah, perguruan tinggi atau lembaga pendidikan yang lain, maupun sistem
dalam arti yang luas misalnya Sistem Pendidikan Nasional.[3]
Untuk lebih jelasnya inovasi (innovation) adalah suatu ide, barang,
kejadian, metode yang dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang baru bagi
seseorang atau sekelompok orang (masyarakat), baik itu berupa hasil invention maupun discovery. Inovasi diadakan untuk mencapai tujuan tertentu atau
untuk memecahkan suatu masalah tertentu. Selain itu, menurut dari para ahli
dapat disimpulkan bahwa inovasi adalah suatu ide, hal-hal yang praktis, metode,
cara, barang-barang buatan manusia yang diamati atau dirasakan sebagai suatu
yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat).
Sedangkan pengertian inovasi pendidikan
adalah suatu perubahan yang baru, dan kualitatif berbeda dari hal (yang sama
sebelumnya), serta sengaja diusahakan untuk meningkatkan kemampuan guna
mencapai tujuan tertentu dalam pendidikan. Dari definisi tersebut dapat
dijabarkan beberapa istilah yang menjadi kunci pengertian inovasi pendidikan,
sebagai berikut.
a. “Baru”
dalam inovasi dapat diartikan apa saja yang belum dipahami, diterima atau
dilaksanakan oleh penerima inovasi, meskipun mungkin bukan baru lagi bagi
orang.
b. “Kualitatif”
berarti inovasi itu memungkinkan adanya reorganisasian atau pengaturan kembali
unsur-unsur dalam pendidikan.
c. “Hal”
yang dimaksud dalam dfinisi tadi banyak sekali, meliputi semua komponen dan
aspek dalam subsistem dalam pendidikan.
d. “Kesengajaan”
merupakan unsur perkembangan baru dalam pemikiran para pendidik dewasa ini.
Pembatasan arti secara fungsional ini lebih banyak mengutarakan harapan
kalangan pendidik agar kita kembali pada pembelajaran dan pengajaran dan
menghindarkan diri dari pembaharuan perkakas.
e. “Meningkatkan
kemampuan” mengandung arti bahwa tujuan
utama inovasi adalah kemampuan sumber-sumber tenaga, uang, dan sarana, termasuk
struktur dan prosdur organisasi. Pendeknya keseluruhan sistem perlu
ditingkatkan agar semua tujuan yang telah direncanakan dapat dicapai dengan
sebaik-baiknya.
f. “Tujuan”
yang direncanakan harus dirinci dengan jelas tentang sasaran dan hasil-hasil
yang ingin dicapai, yang sedapat mungkin dapat diukur untuk mengetahui
perbedaan antara keadaan sesudah dan sebelum inovasi dilaksanakan. Sedangkan
tujuan dari inovasi itu sendiri adalah efisiensi dan efektifitas, mengenai
sasaran jumlah anak didik sebanyak-banyaknya dengan hasil yang sebesar-besarnya
dengan menggunakan sumber tenaga, uang, alat, dan waktu dalam jumlah
sekecil-kecilnya.
Dari uraian tersebut, dapat dikemukakan
bahwa yang dimaksud dengan inovasi di bidang pendidikan adalah usaha mengadakan
perubahan dengan tujuan untuk memperoleh hal yang lebih baik dalam bidang
pendidikan.[4]
2.
Tujuan
Inovasi Pendidikan
Menurut Santoso (1974) tujuan utama inovasi
yakni meningkatkan sumber-sumber tenaga, uang dan sarana termasuk struktur dan
prosedur organisasi. Sedangkan, tujuan inovasi pendidikan adalah meningkatkan
efisiensi, relevansi, kualitas dan efektifitas sarana serta jumlah peserta
didik sebanyak-banyaknya dengan hasil pendidikan sebesar-besarnya (menurut
kriteria kebutuhan peserta didik, masyarakat dan pembangunan) dengan
menggunakan sumber, tenaga, uang, alat dan waktu dalam jumlah yang
sekecil-kecilnya.
Arah tujuan inovasi pendidikan Indonesia tahap demi tahap
yaitu:
a. Mengejar
ketinggalan-ketinggalan yang dihasilkan oleh kemajuan-kemajuan ilmu dan
teknologi sehingga makin lama pendidikan di Indonesia makin berjalan sejajar
dengan kemajuan-kemajuan tersebut.
b.
Mengusahakan terselenggaranya pendidikan
sekolah maupun luar sekolah bagi setiap warga negara. Misalnya meningkatkan
daya tampung usia sekolah SD, SLTP, SLTA dan Perguruan Tinggi.[5]
Adapun tujuan inovasi pendidikan di Indonesia pada umumnya
adalah:
a. Lebih
meratanya pelayanan pendidikan.
b. Lebihserasinya
kegiatan belajar.
c. Lebih
efisien dan ekonomisnya pendidikan
d. Lebih
efektif dan efisiennya sistem penyajian
e. Lebih
lancer dan sempurnanya sistem informasi kebijakan.
f. Lebih
dihargainya unsur kebudayaan nasional.
g. Lebih
kokohnya kesadaran, identitas, dan kesadaran Nasional.
h. Tumbuhnya
masyarakat gemar belajar.
i.
Tersebarnya paket pendidikan yang memikat, mudah
dicerna dan mudah diperoleh.
j.
Meluasnya kesempatan kerja.
3.
Masalah-masalah
dalam inovasi pendidikan
Adapun masalah-masalah yang menuntut
diadakan inovasi pendidikan di Indonesia, yaitu:
a. Perkembangan
ilmu pengetahuan menghasilkan kemajuan teknologi yang mempengaruhi kehidupan
sosial, ekonomi, politik, pendidikan dan kebudayaan bangsa Indonesia.
Sistem pendidikan yang dimiliki dan dilaksanakan di Indonesia
belum mampu mengikuti dan mengendalikan kemajuan-kemajuan tersebut sehingga
dunia penddikan belum dapat menghasilkan tenaga-tenaga pembangunan yang
terampil, kreatif, dan aktif sesuai dengan tuntutan dan keinginan masyarakat.
b. Laju
eksplosi penduduk yang cukup pesat, yang menyebabkan daya tamping, ruang dan
fasilitas pendidikan yang sangat tidak seimbang.
c. Melonjaknya
aspirasi masyarakat untuk memperoleh pendidikan yang lebih baik, sedangkan (di
pihak lain) kesempatan sangat terbatas.
d. Mutu
pendidikan yang dirasakan semakin menurun, yang belum mampu mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
e. Belum
mekarnya alat organisasi yang efektif, serta belum tumbuhnya suasana yang subur
dalam masyarakat untuk mengadakan perubahan-perubahan yang dituntut oleh
keadaan sekarang dan yang akan datang.
f. Bertambahnya
jumlah penduduk yang sangat cepat dan sekaligus bertambahnya keinginan
masyarakat untuk mendapatkan pendidikan yang secara komulatif menuntut
tersedianya sarana pendidikan yang memadai.
4.
Berbagai
Inovasi Pendidikan
Dalam bukunya Drs. H. Fuad Hasan, berbagai
upaya inovasi pendidikan di Indonesia sangatlah banyak sekali yang sudah
dilakukan, diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Proyek
perintis sekolah pembangunan
Proyek ini dimaksudkan untuk mencoba bentuk sistem
persekolahan yang komprehensif dengan nama Sekolah Pembangunan. Selain itu,
secara umum kerangka sistem pendidikan ini digariskan dalam Surat Keputusan
Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0172 Tahun 1974.
b. Kurikulum
1975
Kurikulum 1975 disetujui oleh Mentri Pendidikan dan
Kebudayaan untuk secara nasional dilaksanakan bertahap mulai tahun pengajaran
1976 dengan catatan, bahwa bagi sekolah-sekolah yang menurut penilaian kepala
perwakilan telah mampu, diperkenankan melaksanakannya mulai tahun 1975. Tujuan
utama Kurikulum 1975 adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional.
c. Proyek
pamong
Tujuan proyek Pamong adalah untuk menemukan alternatif sistem
penyampaian pendidikan dasar yang bersifat efektif, ekonomis, dan merata yang
sesuai dengan kondisi kebanyakan daerah di Indonesia.[6]
d. SMP
terbuka
Sekolah Menengah Pertama Terbuka (SMPT) adalah Sekolah
Menengah Umum Tingkat Pertama yang kegiatan belajarnya sebagian besar
dilaksanakan diluar gedung seklah dengan cara penyampaian pelajaran melalui
berbagai media dan interaksi yang terbatas antara guru dan murid. Tugas SMPT
sama dengan tujuan pendidikan umum SMP.
e. Universitas
terbuka
Lembaga pendidikan dengan nama UT didirikan berdasarkan Keputusan
Pemerintah No. 41 tanggal 11 Juni 1984. Lalu berdasarkan Peraturan Pemerintah
No. 5 tahun 1980, dijabarkan pula struktur organisasi UT yang ditetapkan dengan
Keputusan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0389/0/1984 tanggal 27 Agustus
1984 setelah mendapat persetujuan dari Mentri Pendayagunaan Aparatur Negara
(MenPan) dalam suratnya No. B-648/I/MENPAN/8/84 tanggal 25 Agustus 1984. Tujuan
didirikannya UT adalah dalam rangka meningkatkan daya tampung perguruan tinggi.
f. Pembaruan
sistem pendidikan kependidikan
Tujuan dan sasaran pembaruan Sistem Pendidikan Tenaga
Kependidikan diarahkan untuk menunjag pembangunan bangsa pada khususnya dan
peningkatan kualitas hidup manusia pada umumnya. Sedangkan, sasaran-sasaran
pendidikan tenaga kependidikan adalah sebagai berikut:
1. Pengadaan
tenaga kerja kependidikan dalam jumlah dan kualifikasi yang tepat.
2. Pengembangan
dan pembaruan Ilmu Kependidikan
3. Perencanaan
dan pembangunan terpadu.
g. Kurikulum
1984
Perbaikan kurikulum ini dilaksanakan sesuai dengan Keputusan
Mentri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0461/U/1983 tahun 1983 tanggal 23 Oktober.
Pembenahan kurikulum ini diharapkan dapat memberikan peluang yang lebih besar
kepada siswa untuk memperoleh pendidikan yang sesuai dengan bakat, minat,
kebutuhan dan kemampuannya.
h. Kurikulum
1994
Ciri yang membedakan Kurikulum 1994 dengan kurikulum
sebelumnya, ada pada pelaksanaan tentang pendidikan dasar sembilan tahun,
memberlakukan kurikulum muatan lokal serta penyempurnaan tiga kemampuan dasar;
membaca, menulis dan menghitung (3 M) yang fungsional.
Thanks ya sob sudah berbagi ilmu .............................
ReplyDeletebisnistiket.co.id