Alat-alat
pendidikan adalah hal yang tidak saja memuat kondisi-kondisi yang memungkinkan
terlaksananya pekerjaan mendidik, tetepi alat pendidikan itu telah mewujudkan
diri sebagai perbuatan atau situasi, dengan perbuatan dan situasi mana,
dicita-citakan dengan tegas , untuk mencapai tujuan pendidikan.[1]
Banyak
tokoh pendidikan terkenel dengan teorinya law
of effect, dimana belajar akan berhasil jika hasil belajar itu memberikan
rasa senang kepada anak.[2]
Adapun
pembagian alat pendidikan menurut Drs. Suwarno dapat dibedakan daru
bermacam-macam segi:
1. Alat pendidikan positif
dan negatif
a. Positif
yaitu ditunjukkan agar anak mengerjakan sesuatu yang baik, misalnya : contoh
yang baik pembiasan, perintah pujian, ganjaran.
b. Negatif,
jika tujuannya menjaga supaya anak didik jangan mengerjakan sesuatu yang buruk,
misalnya larangan, celaan, peringatan, ancaman, hukuman.
2.
Alat
pendidikan preventif dan korektif
a. Preventif,
jika maksudnya mencegah anak sebelum ia berbuat sesuatu yang tidak baik,
misalnya, pembiasaan perintah, pujian, ganjaran.
b. Korektif,
jika maksudnya memperbaiki karena anak telah melanggar ketertiban atau berbuat
sesuatu yang buruk, misalnya: celaan, ancaman, hukuman.
3.
Alat
pendidikan yang menyenangkan dan yang tidak menyenangkan
a. Yang
menyenangkan yaitu menimbulkan perasaan senang pada anak-anak, misalnya
ganjaran, pujian.
b. Yang
tidak menyenangkan, maksudnya yang menimbulkan perasaan tidak senang pada
anak-anak, misalnya hukuman dan celaan.[3]
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !