I.
PENDAHULUAN
Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang
amat penting adalah metode pengajaran dan media pembelajaran. Kedua aspek ini
saling berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan
mempengaruhi jenis media pembelajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai
aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain tujuan
pengajaran, jenis tugas dan respon yang diharapkan siswa kuasai setelah
pengajaran berlangsung, dan konteks pembelajaran termasuk karakteristik siswa.
Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media
pengajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi
dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.
Hamalik (1986) mengemukakan bahwa pemakaian media
pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan
minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan
bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media
pengajaran pada tahap orientasi pengajaran akan sangat membantu keefektifan
proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat ini. Di
samping membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pengajaran juga dapat
membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan
terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi.
II.
RUMUSAN MASALAH
A. Pengertian
Media
B. Pengembangan
Media Pembelajaran Berbasis ICT
C. Manfaat
Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis ICT
III. PEMBAHASAN
A. Pengertian
Media
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah
berarti ”tengah”, ”perantara” atau ”pengantar”. Dalam bahasa arab, media adalah
perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Jadi, media
adalah alat yang menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan pengajaran.
Sedangkan media pembelajaran yaitu apabila media itu membawa pesan-pesan
atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud
pengajaran.[1]
Saat ini muncul kecenderungan pemanfaatan/pendayagunaan media berbasis
teknologi informasi dan komunikasi (ICT atau information Communication
Technology). Media pembelajaran berbasis ICT adalah alat yang digunakan
dalam proses pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi informasi.[2]
B. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis
ICT
Banyak sekali media dilingkungan sekitar kita yang dapat dimanfaatkan dalam
proses pembelajaran, untuk itu perlu kita pilih. Pemilihan ini penting dalam
rangka, agar ketika media pembelajaran itu kita pilih sebagai alat bantu
penyampai pesan benar-benar menjadi alat bantu yang efektif dalam mencapai
tujuan pembelajaran.
Prinsip-prinsip dalam pemilihan media pembelajaran yang memungkinkan
terjadinya proses pembelajaran yang konstruktif antara lain:
1. kesesuaian media dengan tujuan
pembelajaran
2. kesesuaian media dengan lingkungan belajar
3. kesesuaian media dengan karakteristik
pembelajaran
4. kemudahan dan keterlaksanaan pemanfaatan
media
5. efisiensi media dalam kaitannya dengan
waktu, tenaga dan biaya
6. keamanan bagi pembelajaran
7. kemampuan media dalam mengaktifkan siswa[3]
Pemanfaatan ICT dalam pembelajaran biasanya menggunakan perangkat keras
(hardware) dan perangkat lunak (software) beserta aplikasinya, seperti:
perangkat komputer yang tersambung dengan jaringan internet, LCD/proyektor, CD
pembelajaran, televisi, bahkan menggunakan web atau situs-situs tertentu dalam
internet.
Dalam pembelajaran berbasis ICT, selain dukungan perangkat keras dan perangkat
lunak, dukungan koneksi berbasis web (internet) juga sangat diperlukan. Hal ini
memungkinkan para siswa dan guru melaksanakan aktifitas pembelajaran tidak
harus selalu bertatap muka secara langsung, akan tetapi bisa dengan cara online
yang tekoneksi dengan jaringan internet.
Dengan adanya jaringan internet ini seseorang dapat mengakses data apa saja
dengan melakukan browsing ke berbagai penyedia data (server) di berbagai
belahan dunia. Beberapa fasilitas yang tersedia melalui jaringan internet yang
bermanfaat untuk pengembangan pembelajaran adalah
1. pencarian informasi dengan menggunakan
mesin pencari (search engine) termasuk didalamnya layanan pengelolaan uploud
dan download dokumen. Search engine tersebut diantaranya google, yahoo,
altavista, ask, dsb.
2. layanan kelompok diskusi dengan
menggunakan mailing-list.
3. layanan komunikasi melalui surat
elektronik (email). Dalam perkembangannya, email dipergunakan sebagai pendukung
layanan jejaring sosial seperti facebook, twitter, dsb.
4. layanan media komunikasi (interaksi)
berbasis situs web, seperti blog.
5. ketersediaan aplikasi/progam yang bersifat
freeware (boleh diunduh) untuk media pembelajaran, seperti aplikasi perhitungan
zakat, aplikasi pembelajaran baca tulis Al-Qur’an, aplikasi perhitungan
warisan, dsb.[4]
Mengolah Materi menjadi Berbasis ICT
Tahap 1. Seleksi buku.
Memilih sebuah buku yang akan menjadi
acuan dengan pertimbangan isi materi, tingkat kesulitan, metodologi
instruksional, dan integritas keilmuan penulis.
Tahap 2.
Strukturisasi-Sturkturisasi diawali dengan membuat proposisi dari teks dasar.
Setelah
menentukan proposisi utama, makro, dan mikro, langkah selanjutnya adalah
mengalihkannya ke bentuk outline, sehingga didapatkan sebuah model representasi
teks.
Tahap 3.
Seleksi materi yang sesuai kebutuhan siswa.
Tidak semua
materi yang ada pada topik/materi diperlukan oleh siswa. Oleh karena itu
dibutuhkan pemilihan kembali terhadap materi yang sesuai dengan tuntutan
kurikulum.
Tahap 4. Reduksi
Reduksi pada materi yang akan diajarkan
dilakukan dengan cara penyederhanakan bahasa, visualisasi, dan penggunaan teknik
historis dalam pemaparannya. Penyederhanaan bahasa dilakukan dengan mengabaikan
hal-hal kurang relevan dengan kebutuhan siswa. Visualisasi dilakukan dengan
memberikan gambar dari suatu proses yang terjadi. Akan lebih mudah dipahami
jika disajikan dalam bentuk gambar (visual).[5]
C. Manfaat Penggunaan Media Pembelajaran
Berbasis ICT
Diantana manfaat penggunaan media pembelajaran berbasis ICT yaitu:
1. Materi abstrak (diluar
pengalaman sehari-hari)
2. Kekuatan Hypertext (dibandingkan Buku)
3. Penggambaran ulang object belajar dan pola pikir siswa
4. Meningkatkan retensi/daya
ingat siswa dengan belajar secara multimedia
5. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan tenaga
6. Memungkinkan siswa
belajar mandiri, sesuai bakat, kemampuan visual, auditori dan kinestetiknya
7. Memberikan rangsangan yang sama, mempersamakan
pengalaman & menimbulkan persepsi yang sama
8. Pembelajaran dapat lebih menarik
9. Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek
[1]
Prof. Dr. Azhar Arsyad, M. A., Media Pembelajaran, (Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, 2003), hlm.
3-4
[2]
Junaidi, Modul Pengembangan ICT (Information Communication Technology,
(Direktorat Pendidikan Agama Islam, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam,
Kementerian Agama Republik Indonesia ,
Jakarta , 2011),
hlm. 9-10
[3] Dr Sa’dun Akbar, M. Pd. Dan Dr Hadi Sriwiyana,
M.M., Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS),
(Yogyakarta: CIPTA MEDIA, 2010), hlm. 220-221
[4] Panitia Sertifikasi Guru LPTK Rayon 206
IAIN Walisongo tahun 2011, Modul Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG)
Kelompok Guru SD, (Semarang, 2011), hlm. 54-55
saat ini para guru sedang getol getolnya ngeblog dan memanfaatkan social media untuk membantu KBM. lagi booming kayaknya..
ReplyDelete