Merupakan bagian terbesar otak dengan permukaan berlipat-lipat. Diduga, semakin banyak lipatannya semakin cerdas seseorang. Serebrum terdiri atas 2 belahan (hemisfer) yang dipisahkan oleh fisura longitudinal. Kedua hemisfer dihubungkan oleh sejumlah serabut saraf yang disebut korpus kalosum. Melalui serabut ini, impuls diteruskan dari satu hemisfer ke hemisfer lain.
Otak besar terdiri atas:
(a) Otak depan (lobus frontalis), merupakan pengendali gerakan otot.
(b) Otak belakang (lobus oksipitalis), merupakan pusat penglihatan.
(c) Otak samping (lobus temporalis), merupakan pusat pendengaran.
Otak besar juga dapat dibedakan menjadi:
(1) Otak depan (lobus frontalis).
(2) Otak belakang (lobus parietalis), bersifat sensoris yang peka terhadap perubahan suhu, tekanan, dan sentuhan pada kulit. Pembagian ini diakibatkan adanya batas berupa sulkus.
Berdasarkan fungsinya sebagai penerima sensasi pengindraan dan pengendali aktivitas organ sehingga bersifat motoris, serebrum dikelompokkan menjadi:
(a) Daerah sensorik, berhubungan dengan penerimaan rangsang dari penerima rangsang (reseptor).
(b) Daerah motorik, untuk memberi tanggapan terhadap rangsang yang sampai ke otak untuk dikirim ke pelaksana (efektor) seperti otot dan kelenjar.
Bagian bawah daerah motorik terdapat daerah broca yang berhubungan dengan kemampuan bicara.
(c) Daerah asosiasi, merupakan penghubung daerah sensorik dengan daerah motorik, daerah ini berhubungan dengan proses belajar, seperti berpikir, mengingat, menalar, pengambilan keputusan, dan kemampuan belajar bahasa.
Sumber : BSE Biologi SMA XI
No comments:
Post a Comment