Headlines News :
Home » » Sistem Pencernaan Makanan Serangga

Sistem Pencernaan Makanan Serangga

Written By Figur Pasha on Tuesday, July 20, 2010 | 2:38 PM

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Jenis makanan serangga berbeda-beda. Serangga ada yang memakan tumbuhan, ada pula yang memakan daging..Saluran pencernaan belalang terdiri atas mulut, kerongkongan, tembolok, lambung pengunyah, lambung, usus, rektum, dan anus. Kerongkongan mempunyai bagian membesar seperti gelembung tipis dan berduri. Gelembung itu disebut tembolok. Tembolok berfungsi sebagai alat untuk menyimpan makanan sementara. Di bagian depan lambung terdapat enam pasang usus buntu yang berfungsi sebagai kelenjar pencernaan.

Makanan masuk melalui mulut. Di dalam rongga mulut makanan dicerna secara mekanis yaitu dikunyah, dan dicerna secara kimiawi dengan air ludah. Dari mulut, makanan masuk ke kerongkongan lalu menuju ke tembolok. Di tembolok, makanan disimpan sementara dan kemudian ke empedal. Empedal memiliki dinding dari kitin untuk menghaluskan makanan. Makanan akhirnya menuju ke lambung. Proses penyerapan sari makanan terjadi di dalam usus. Makanan masuk ke dalam darah untuk diedarkan ke seluruh tubuh . sisa makanan yang tidak diserap dikeluarkan melalui anus.
Serangga yang mempunyai alat pengisap tidak mengunyah makanannya. Mereka tidak mempunyai alat pencernaan yang lengkap karena makanannya berupa cairan.

Sistem Pencernaan Makanan Burung

Susunan saluran pencernaan burung pemakan biji terdiri atas mulut, kerongkongan, tembolok, lambung kelenjar, lambung pengunyah, usus halus, usus besar, dan kloaka. Misal ayam dan burung merpati.
Pada mulut terdapat paruh yang kuat dan berfungsi untuk mengambil makanan, tidak berfungsi untuk mengunyah makanan karena tidak mempunyai gigi . makanan yang diambil oleh paruh kemudian masuk ke dalam rongga mulut lalu menuju ke kerongkongan. Bagian bawah kerongkongan membesar berupa kantong yang disebut tembolok. Tembolok berguna untuk menyimpan makanan sementara.
Lambung terdiri dari dua bagian, yaitu lambung kelenjar di bagian depan dan empedal di bagian belakang. Disebut lambung kelenjar karena dindingnya mengandung kelenjar yang menghasilkan getah lambung yang berfungsi mencerna makanan secara kimiawi. Disebut lambung pengunyah karena karena dindingnya mengandung otot-otot kuat yang berguna untuk menghancurkan makanan. Di dalam empedal sering terdapat batu kecil atau pasir untuk membantu mencerna makanan secara mekanis.
Enzim yang dihasilkan oleh pankreas dan empedu dialirkan ke usus halus. Hasil pencernaan berupa sari-sari makanan diserap oleh kapiler darah pada dinding usus halus. Burung mempunyai dua usus buntu. Usus buntu berguna memperluas daerah penyerapan sari-sari makanan.
Sisa makanan didorong ke usus besar kemudian ke dalam rektum dan akhirnya dikeluarkan melalui kloaka. Kloaka merupakan muara dari tiga saluran, yaitu saluran pencernaan usus, saluran uretra, dan saluran kelamin.

Sistem Pencernaan Makanan Hewan Pemamah Biak

Pada mamalia terdapat jenis gigi dan susunan alat pencernaan makanan yang berbeda sesuai dengan makanannya. Bentuk dan susunan gigi hewan herbivor berbeda dengan susunan gigi hewan karnivor. Hewan herbivor mempunyai tidak mempunyai gigi taring sebaliknya hewan karnivor mempunyai gigi taring. Pada hewan herbivor, di antara gigi taring dan geraham depan ada ruang yang tidak ditumbuhi dinding. Ruang ini disebut diastema. Gigi hewan herbivor selalu tumbuh dan gigi yang tanggal akan digantikan.
Hewan herbivor ada yang digolongkan hewan pemamah biak karena mengunyah makanannya dua kali. Saluran pencernaan makanan hewan pemamah biak terdiri atas mulut, kerongkongan, lambung, usus besar, dan anus. Lambung terdiri dari perut besar, perut jala, perut kitab, dan perut masam. Makanan yang berupa rumput kemudian ditelan masuk ke kerongkongan menuju ke perut besar. Di perut besar makanan disimpan sementara, kemudian masuk ke dalam perut jala. Di dalam perut jala makanan dicerna secara kimiawi dan menjadi gumpalan-gumpalan kecil. Gumpalan tersebut dikeluarkan kembali ke mulut untuk dimamah sampai lumat oleh geraham. Setelah makanan dimamah, ditelan lagi dan masuk ke perut kitab untuk digiling. Selanjutnya makanan masuk ke dalam perut masam. Di dalam perut ini makanan dicerna secara kimiawi oleh enzim-enzim. Akhirnya sari makanan masuk ke usus halus, kemudian diserap dan diedarkan olewh darah ke seluruh tubuh. Sisa makanan keluar melalui anus.
Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Random Post

 
Support : SMP N 1 Pecangaan | SMA N 1 Pecangaan | Universitas Islam Negeri Walisongo
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2013. Islamic Centre - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template